Data BPS dan Marketplace Tunjukkan Daya Beli Masyarakat Terjaga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa daya beli masyarakat Indonesia tetap stabil bahkan menunjukkan tren positif, terutama di tengah berbagai dinamika ekonomi global yang menekan banyak negara. Pernyataan ini didukung oleh data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan transaksi di sektor ritel dan marketplace sebesar 7,55 persen secara kuartalan pada kuartal II tahun 2025. Angka ini mencerminkan bahwa konsumsi domestik, khususnya melalui belanja daring, masih menjadi motor penggerak penting bagi perekonomian nasional.

Airlangga membantah narasi yang menyebutkan adanya pelemahan daya beli, dengan menekankan bahwa konsumsi masyarakat justru mengalami peningkatan signifikan di sektor digital. Menurutnya, tren belanja online yang terus menanjak menjadi bukti konkret bahwa masyarakat tetap aktif bertransaksi, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun pembelian barang dan jasa dengan nilai yang lebih tinggi. Fenomena ini menunjukkan pergeseran pola konsumsi yang semakin mengarah pada pemanfaatan teknologi dan platform digital, sejalan dengan perkembangan infrastruktur internet dan penetrasi smartphone yang semakin luas.

Dalam konteks makroekonomi, stabilitas daya beli masyarakat sangat penting karena berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan transaksi marketplace yang signifikan bukan hanya mencerminkan minat beli yang terjaga, tetapi juga menandakan adanya kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Kepercayaan ini menjadi modal penting bagi pemerintah untuk terus mendorong ekspansi ekonomi melalui kebijakan fiskal dan moneter yang tepat sasaran.

Airlangga menilai bahwa sektor e-commerce telah menjadi salah satu penopang utama ekonomi digital Indonesia. Selain memberikan kemudahan bagi konsumen, platform marketplace juga menjadi ruang yang semakin strategis bagi pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Banyak pelaku usaha kecil yang kini mampu menjangkau konsumen di luar daerah asal mereka, bahkan hingga ke pasar internasional, berkat dukungan ekosistem digital yang semakin matang.

Pemerintah sendiri terus berupaya menjaga momentum positif ini melalui sejumlah kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Dukungan infrastruktur logistik, penyederhanaan regulasi perdagangan daring, serta peningkatan literasi digital bagi masyarakat dan pelaku usaha menjadi fokus utama. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan platform e-commerce terus diperkuat untuk memastikan keamanan transaksi dan perlindungan konsumen, sehingga ekosistem belanja online dapat terus berkembang secara sehat.

Di sisi lain, pertumbuhan konsumsi daring juga memperlihatkan daya adaptasi masyarakat dalam menghadapi perubahan pola hidup pasca-pandemi. Kebiasaan belanja online yang terbentuk selama masa pembatasan sosial kini telah menjadi bagian dari gaya hidup, mendorong volume dan frekuensi transaksi yang lebih tinggi. Faktor kemudahan, efisiensi waktu, serta beragam pilihan produk dan metode pembayaran turut memperkuat minat masyarakat untuk terus bertransaksi secara digital.

Airlangga menekankan bahwa data BPS tidak hanya menjadi indikator statistik, tetapi juga cerminan nyata aktivitas ekonomi yang hidup di tengah masyarakat. Ia optimistis bahwa dengan penguatan sektor digital dan tetap terjaganya daya beli, Indonesia mampu menghadapi tantangan ekonomi global sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada. Ke depan, pemerintah akan terus memantau perkembangan konsumsi masyarakat dan memastikan kebijakan yang diambil selalu berpihak pada penguatan daya beli serta peningkatan kesejahteraan rakyat.

Dengan tren belanja online yang terus meningkat dan kontribusi positifnya terhadap pertumbuhan ekonomi, Menko Airlangga menegaskan bahwa fondasi konsumsi domestik Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang solid. Momentum ini diharapkan dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, sehingga perekonomian nasional semakin tangguh dan berdaya saing di tingkat global.